Ada beberapa hal yang wajib Anda
perhatikan pada saat Anda hendak membeli emas logam mulia.
1. Tentukan terlebih dahulu bentuk
emas yang ingin Anda beli.
Masing-masing bentuk mempunyai
kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Sesuaikanlah dengan kondisi
keuangan dan alasan dibalik pembelian emas tersebut. Apakah Anda membeli emas
sebagai alat investasi jangka panjang? Apakah investasi jangka pendek? Apabila
keuangan Anda memadai, Anda mungkin akan memutuskan membeli emas logam mulia dalam pecahan
besar. Keuntungan membeli dalam jumlah pecahan besar adalah rendahnya biaya premium
per gram yang harus dibayar dibandingkan dengan satuan kecil. Biaya sertifikat,
asuransi dan pengiriman seringkali dibebankan pada pembeli. Tetapi jika tujuan
Anda membeli emas sebagai investasi dasar maka sebaiknya membeli dalam pecahan
kecil karena pecahan kecil lebih mudah dijual kembali.
2. Hindari membeli emas logam mulia
dengan bentuk unik (fancy bar)
seperti emas logam mulia beronamen,
bentuk pendant (liontin) dan koin koleksi (koin emas yang berasal dari abad
pertengahan, populer sebagai sarana investasi di negara Eropa). Bentuk unik
selalu mempunyai premium yang lebih mahal tetapi likuiditasnya rendah. Sehingga
harga jualnya jauh lebih rendah dibanding saat membeli.
3. Lakukanlah riset untuk menemukan
perusahaan dagang atau distributor emas logam yang menawarkan harga paling
kompetitif. Pastikan mereka menyertakan sertifikat keaslian dari manufaktur
yang terakreditasi. Sebagian distributor membebankan seluruh premium yang
harus dibayarkan pada pembeli. Cek apakah harga per gram yang mereka
tawarkan sudah termasuk biaya sertifikat atau tidak. Beberapa distributor
menyertakan fasilitas pengiriman berikut jaminan asuransi, beberapa yang
lain membebaskan biaya sertifikat untuk pembelian pecahan tertentu.
Kalkulasikan keseluruhan biaya sebelum Anda membandingkan. Bandingkan
juga perbedaan antara harga penawaran (sell price) dengan harga
pembelian (buy price). Carilah distributor yang mematok selisih jual -
beli secara "masuk akal".
4. Perusahaan pemurnian emas di
Indonesia yang telah diakui oleh LBMA (London Bullion Market Association)
adalah PT. Antam, Tbk. Jika Anda membeli emas logam mulia, pastikan bahwa
penguji (assayer) produk Anda adalah PT. Antam,Tbk dan LBMA. Dengan
demikian Anda telah menjamin validitas dan likuiditas emas logam mulia
tersebut, memudahkan pada saat Anda hendak menjual kembali. Berikut ini
adalah cara mengecek keaslian sertifikat emas logam mulia PT. Antam,Tbk juga
emas logam mulia yang diterbitkan PT.Antam,Tbk
a) Apabila sertifikat emas logam mulia
PT.Antam, Tbk kita terawang dibawah sinar lampu atau matahari
akan muncul tanda air berupa dua huruf C yang saling berkait membentuk
huruf S. Huruf S adalah simbol dari PT. Swadharna
yang mencetak sertifikat tersebut.
b) Sertifikat Antam akan mempunyai
tanda air khusus dibawah sinar ultraviolet ( UV ). Terdapat juga logo
PT.Antam,Tbk dipojok kiri bawah serta lambang LBMA sebagai badan penguji
(assay).
c) Setelah mengecek keaslian
sertifikat antam, cocokkan data yang tertera pada lembar sertifikat dengan data
yang dicetakkan pada emas logam mulia. Data dan nomor registrasi harus sama
antara yang dicetak pada emas dan yang tertera pada sertifikat.
d) Emas logam mulia PT. Antam
mempunyai desain cetak yang unik. Desain ini berubah dari tahun ke tahun.
Desain untuk tahun 2011 adalah bentuk biskuit vertikal. Pada setiap batang,
terdapat logo PT. Antam,Tbk. ,kode registrasi produk, kadar emas serta berat.
5. Jika
Anda memutuskan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk fisik, maka Anda perlu
merencanakan bagaimana cara penyimpanannya.
Ada beberapa opsi mulai dari menyewa safe deposit box di bank sampai membangun sendiri lemari besi (vault).
Perhitungkan juga biaya asuransi yang
harus dibayarkan. Kedua biaya ini ( penyimpanan dan asuransi ) seringkali tidak murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar