Selama berabad-abad banyak kebudayaan
di seluruh dunia mengakui dua hal tentang emas, daya tarik dan nilainya yang
tinggi. Dari peradaban Mesir hingga bangsa Aztec, dari peradaban Mesopotamia
hingga kerajaan-kerajaan di Arab dan Asia semua setuju dengan kekuatan dan
pesona emas. Para pengrajin telah lama mengetahui bahwa emas adalah logam yang
mudah ditempa namun mampu mempertahankan bentuknya dalam waktu yang sangat lama.
Emas juga merupakan satu-satunya logam yang tidak akan beroksidasi dalam suhu
ruangan, menjadikannya logam yang tidak akan pernah berkarat. Tidak seperti
berhentinya penggunaan emas sebagai alat tukar resmi, tidak ada logam lain yang
mampu menggantikan posisi emas sebagai bahan baku perhiasaan. Hingga saat ini perhiasaan
yang terbuat dari emas masih dianggap terbaik dan mampu menunjukkan status
sosial penggunanya. Ada ratusan tradisi yang melibatkan emas, tetap
dipertahankan hingga saat ini. Sebagai contoh tradisi memberikan cincin kawin
yang terbuat dari emas setidaknya telah berlangsung selama 900 tahun. Proses
pengolahan emas dari manual telah digantikan kecanggihan teknologi mesin.
Bentuk perhiasan yang sederhana telah digantikan rancangan rumit desainer,
tetapi bahan bakunya tetap sama yakni emas. Emas juga dikenal akan sifat
elastisitasnya yang luar biasa. Tidak ada logam lain yang mampu menandingi daya
daktilitas emas. Satu butir emas berukuran 5mm mampu di tempa menjadi lembaran
tipis emas berukuran 0.5m persegi atau ditarik hingga membentuk kawat emas
sepanjang 50cm. Kedua sifat inilah yang menjadikan emas banyak digunakan
sebagai ornamen istana dan tempat tinggal bangsawan. Dijaman modern, emas telah
menemukan peranan baru dalam berbagai bidang industri dan kedokteran. Emas
banyak digunakan sebagai pelapis barang-barang industri karena sifatnya sebagai
konduktor dan permukaannya mampu merefleksikan sinar infra merah. Mulai dari
industri telekomunikasi sampai program luar angkasa menemukan manfaat dari emas
sebagai satusatunya logam yang tidak dapat berkarat. Belum lagi dalam bidang
kedokteran. Melalui serangkaian penelitian, para ahli telah membuktikan bahwa emas mampu melawan sifat korosif dari
bakteri, menjadikannya ideal sebagai bahan dasar implan telinga. Emas juga
mulai digunakan pada sejumlah pengobatan experemental melawan kanker prostat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar