Berinvestasi Emas

Kenapa EMAS?

Inflasi Adalah Perampok Yang
Mengambil Kekayaan Kita Tanpa Kita Sadari.
– Paul A Samuelson

Uang seharusnya memiliki tiga fungsi utama: Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange), Sebagai Satuan Pembukuan (Unit of Account) dan Sebagai Unit Penyimpanan Nilai (Store of Value). Pertanyaannya adalah, apakah Uang Kertas yang kita pergunakan sehari-hari memiliki ketiga fungsi tersebut?

Fungsi sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange), jawabannya YA. Secara de facto dan de jure, Uang Kertas saat ini menjadi satusatunya alat tukar yang sah dan kita pergunakan sehari-hari.

Fungsi sebagai Satuan Pembukuan (Unit of Account), jawabannya YA. Walaupun ini masih harus dipertanyakan, mengapa? karena salah satu prinsip Akuntansi dan Pembukuan adalah konsistensi, sementara nilai Uang Kertas tidak pernah konsisten.

Fungsi sebagai Unit Penyimpanan Nilai (Store of Value), kalau ini jawabannya sudah jelas TIDAK. Setiap saat secara perlahan dan PASTI nilai Uang Kertas Anda di “rampok” oleh oknum yang tidak pernah ditangkap Polisi, oknum tersebut namanya INFLASI. Coba perhatikan fakta berikut ini: Agustus 2008 USD 1 = Rp 9.200, Februari 2009 USD 1 = 12.200, hanya dalam jangka waktu 6 bulan saja nilai Uang Kertas kita dirampok INFLASI 30%!!! Indonesia dalam kurun 15 tahun ini mengalami 2 kali krisis moneter, tahun 1998 dan tahun 2008. Disaat krisis tersebut semua pemilik Investasi Modern seperi Saham, Reksadana, Asuransi dsb menangis karena Investasinya susut banyak sekali. Siapakah yang tertawa senang? Para pemilik EMAS Saya teringat tahun 1980 dengan uang Rp 1jt saya bisa membeli sebuah Sepeda Motor baru, tahun 2009 dengan Uang yang sama, saya hanya mampu membeli Sepeda tanpa Motor. Itupun mungkin Sepeda anak-anak atau bekas. Begitulah nasib uang kertas

ZERO INFLATION
Saya kutip sebuah kisah dari Hadist Riwayat Bukhari:
Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan pada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan pada kami, ia berkata: ‘Saya mendengar penduduk bercerita tentang ‘Urwah, bahwa Nabi saw memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau. Lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan seekor Kambing. Nabi saw mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung.’ (HR Bukhari) Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa pada jaman Nabi Muhammad SAW harga pasaran Kambing yang wajar adalah Satu Dinar. Kesimpulan ini diambil dari fakta bahwa Rasulullah saw adalah orang yang sangat adil, tentu beliau tidak akan meminta ‘Urwah membeli Kambing dengan uang yang kurang atau berlebih. Walaupun ‘Urwah dapat membeli dua ekor kambing dengan uang satu Dinar, ini dikarenakan kepandaian ‘Urwah dalam berdagang, sehingga dalam hadist tersebut ia didoakan khusus oleh Rasulullah saw. Tapi kemudian terbukti ‘Urwah pun menjual salah satu kambing tersebut dengan harga satu Dinar. Karena dimanapun akan ada Kambing yang bervariasi (kecil, sedang, besar), nah kita anggap saja kambing di atas adalah ukuran sedang
dan layak. Koin Dinar Emas sampai saat ini masih diproduksi, di Indonesia PT ANTAM dengan anak perusahaannya Logam Mulia masih memproduksi Koin Dinar Emas. Dinar Emas setara dengan 4.25 gram Emas 22 karat, pertanyaanya Berapakah harga Koin Dinar Emas saat
ini? Saat eBook ini ditulis, harga satu Koin Dinar Emas adalah Rp 1.429.000, berapakah harga Kambing ukuran sedang dan layak? Saya yakin juga sekitar itu…!! Karena satu bulan yang lalu saat satu Dinar Emas Rp 1.500.000 saya beli kambing ukuran sedang dan layak sekitar 1.5jt
juga!! Dahsyat, Funtastic…luarbiasa!! entah kata apa lagi yang bisa saya ucapkan untuk menyatakan kekaguman akan hal ini. Bagaimana tidak, selama lebih dari 14 abad, nilai emas tidak berubah !! Emas mampu menjaga nilai asset kita, Emas mempunyai sifat ZERO INFLATION…
Fakta yang lain, harga minyak dunia per-barel apabila dibeli dengan Emas (bukan Dollar), relatif tidak berubah jumlah Emasnya (data dari 60 tahun yang lalu). Tahun 2008 yang lalu harga Emas melambung tinggi, betulkah harga Emas naik? SALAH !!, bukan harga Emas yang naik tapi Nilai Uang yang Turun. Emas juga merupakan Investasi yang TIDAK MENGENAL RESIKO, betulkah? Kan harga Emas bisa turun juga? Betul, harga Emas bisa turun. Namun ketika Anda ber-Investasi Emas jangan menggunakan prespektif sebagai seorang Pedagang Emas, yang satu-satunya keuntungan adalah ketika harga Emas naik. Padahal Emas lebih dari sekedar ‘uang’, banyak manfaat lain dari kepemilikan Emas:

1. Tidak Ada Counterparty Risk Dalam Emas. Ketika Anda memegang Emas, Anda memegang Tangible Asset yang tidak tergantung pada orang lain. Tangible Asset dalam genggaman Anda ini menjadi semakin penting pada saat krisis keuangan melanda. Tanyakan pada orang yang menaruh uang di Lehman Brothers (Amerika) misalnya. Juga pada orang yang mengalami krisis finansial yang serius di negaranya, maka Anda akan tahu betapa pentingnya Tangible Asset berupa Emas ini.

2. Konsistensi Daya Beli. Katakanlah harga Emas turun dari US$ 1.000/oz menjadi US$ 500/oz, pastilah harga komiditi yang lain seperti gandum, minyak, dsb juga ikut turun. Statistik berabadabad (dalam Islam sudah terbukti lebih dari 14 abad) menunjukkan adanya korelasi yang nyata antara harga Emas dengan harga komoditi-komoditi yang dibutuhkan manusia. Jadi seandainya harga Emas turun, Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kekayaan Anda, karena Anda akan tetap dapat membeli barang-barang sama banyaknya seperti ketika harga Emas sebelum turun. Makanya Emas disebut ZERO INFLATION.

3. Tidak Tergantung Pada Keputusan Pemerintah. Beda dengan Uang Kertas yang nilainya bergantung pada keputusan pemerintah dan birokrat masing-masing negara, Emas nilainya sama sekali tidak bergantung mereka. Dengan memegang Emas, Anda tidak perlu mencemaskan keputusan Pemerintah Anda tentang suku bunga dan sejenisnya.

4. Asset Yang Berada Di Luar Sistem Perbankan. Dengan Emas Anda berkesempatan untuk memiliki aset yang di luar pengaruh sistem perbankan sama sekali. Kita tahu bahwa perbankan di seluruh dunia tanpa terkecuali negara maju sekalipun selalu dihantui krisis dari waktu ke waktu. Dengan Emas Anda akan terbebas dari pusaran krisis perbankan yang bisa muncul kapan
saja dan di mana saja. Keuntungan lainnya berInvestasi Emas:
1. Perlindungan Nilai Asset
Bila Inflasi tinggi, harga Emas akan naik lebih tinggi. Semakin tinggi Inflasi, semakin tinggi kenaikan harga Emas. Jika kurs Dollar naik, harga Emas juga akan naik.

2. Sarana Menabung Paling Efektif Untuk Tujuan Tertentu.
Karena harga Emas berkembang menurut kenaikan Inflasi, maka Emas aman dipakai sebagai sarana menabung untuk keperluan Naik Haji, Pernikahan, Uang Muka Rumah maupun
Pendidikan Anak. Tahun 1990 saya membeli Asuransi Pendidikan dengan Nilai Tebus 100jt 15 tahun kemudian. Pembayaran preminya saya top up (bayar didepan) total sekitar Rp 25jt. Saat itu kalau dibelikan Emas bisa sekitar 1kg, karena harga Emas tahun 1990 sekitar 20-25rb/gram. 15 tahun kemudian (tahun 2015) nanti, saya akan mendapat nilai tebus asuransi senilai Rp 100jt, kira-kira cukup nggak ya buat bayar sekolah anak masuk Universitas? Dijamin nggak akan cukup !!! Tapi kalau uang Rp 25jt tersebut saya belikan Emas saat itu, sekarang saja (tahun 2009) sudah bernilai Rp 300jt lebih, apalagi nanti tahun 2015. Selain cukup untuk masuk Universitas malah bisa buat beli mobilnya kali.

3. Emas Gampang Dibeli dan Sangat Liquid
Emas mudah untuk dibeli dan dijual dimana saja. Emas dapat dibeli di Jakarta dan kemudian dijual di tempat lain dimanapun di dunia pasti diterima.

1. Kenaikan Inflasi Melebihi Yang Diperkirakan
Emas akan banyak dicari-cari pada saat kondisi ekonomi tidak menentu. Biasanya setiap negara akan mengumumkan prediksinya terhadap Inflasi, kalau prediksi ini meleset dan Inflasi melebihi yang diperkirakan, biasanya harga Emas akan melonjat tinggi.

2. Terjadi Kepanikan Finansial
Bila terjadi kepanikan Finansial seperti pada tahun 1998 dan 2008, maka harga Emas akan meroket tidak terkendali. Kenapa? Karena orang akan kehilangan kepercayaan terhadap uang kertas dan memilih untuk menyimpan Emas.

3. Harga Minyak Mengalami Kenaikan Yang Signifikan
Ketika harga Minyak Mentah dunia mengalami kenaikan, harga Emaspun di pasaran dunia akan ikut naik. Memang efeknya tidak terjadi seketika, tetapi harga Emas pasti mengikuti kenaikan.

4. Permintaan Emas
Naiknya permintaan Emas dunia tidak diimbangi dengan kenaikan pasokan Emas dunia, sehingga harga akan cenderung naik terus. Cina dan India merupakan dua negara yang paling besar mengkonsumsi Emas.

5. Situasi Politik Dunia
Kenaikan harga emas pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi sebagai dampak dari akan dilakukannya serangan ke Irak oleh sekutu yang dikomando AS. Pelaku pasar beralih investasi dari
pasar uang dan pasar saham ke investasi emas sehingga permintaan emas melonjak tajam.

source : kebunemas.pdf rully kustandar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar