Berinvestasi dalam bentuk emas telah
dilakukan orang selama berabad-abad. Para raja dan bangsawan pada mulanya
menyimpan emas sebagai simbol kekuasaan. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya menggunakan
emas untuk keperluan upacara dan bahan baku perhiasan. Kemudian mereka
menyadari bahwa emas bersama perak adalah dua jenis komoditi yang akan diterima
secara luas oleh berbagai bangsa. Gandum atau jagung belum tentu dapat membeli
kuda dan perlengkapan perang. Tetapi emas selalu dapat ditukarkan dengan
komoditas lain. Dimulailah pengiriman tentara ke negeri-negeri jauh dengan
harapan akan menemukan sumber emas baru. Emas yang didapat kemudian
dipergunakan untuk membiayai angkatan perang dan memperluas wilayah Perlahan
namun pasti semakin banyak orang memperoleh akses kepemilikan emas. Melalui
perdagangan misalnya. Pada saat emas dinyatakan sebagai alat pembayaran yang
sah, secara otomatis setiap barang yang diperjualbelikan melibatkan koin emas.
Sebagian orang tidak serta merta membelanjakan koin emas mereka untuk komoditas
lainnya. Mereka mencukupi kebutuhan mereka melalui pertanian dan peternakan
swadaya, serta menyimpan koin-koin emas. Praktek seperti ini lazim dilakukan
oleh pedagang-pedagang asal Venisia. Bertahun-tahun kemudian saat emas tidak lagi
digunakan sebagai alat tukar resmi, keluarga-keluarga ini melebur koin emas dan
merubahnya menjadi emas batangan, mendapati bahwa nilai emas sudah naik jauh
melampaui nilai yang tertera pada keping koin emas. Dari merekalah lahir istilah
"emas keluarga tua". Inilah yang kelak melandasi pemikiran bahwa emas
juga bisa menjadi sarana investasi yang tidak berbeda dengan lahan dan
properti, bahkan lebih baik. Keluarga-keluarga tua ini menyadari melalui
pengalaman, nilai emas tidak pernah turun. Alasan mengapa harga
emas tidak pernah turun akan dijelaskan secara terperinci pada bab-bab
selanjutnya. Ada sejumlah keyakinan bahwa resesi ekonomi yang baru-baru saja
menghantam Amerika, tidak mempengaruhi kondisi keuangan keluarga-keluarga ini. Mengapa?
Karena mereka menyimpan sebagian besar kekayaan mereka dalam bentuk emas, sarana
yang kian hari terbukti sebagai bentuk investasi terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar