Emas juga sering diperjualbelikan
dalam bentuk koin. Ada banyak ragam koin, masingmasing negara penerbit
mempunyai nama, desain dan satuan yang berbeda-beda. Negara pertama yang
menerbitkan koin emas adalah Afrika Selatan melalui koin krugerrand di
tahun 1967. Inilah sarana awal kepemilikan emas secara individual. Koin
Krugerrand mempunyai kadar emas 22K dengan perbandingan 91.67% emas logam mulia
dan 8.33% tembaga. Koin krugerrand hanya mempunyai satu pecahan yakni 1 troy oz
(34.05 gr). Pada tahun 1980 koin krugerrand berhasil menguasai 90% pasar koin
emas dunia, mendorong negara-negara lain seperti Kanada, Australia, Amerika dan
Inggris mencetak dan menerbitkan koin emas sendiri sebagai sarana kepemilikan emas
individual. Cetak desain koin emas masing-masing negara berbeda. Seperti koin
emas Kanada (Canadian Maple Leaf Coin) yang dicetak tahun 1979
muncul dengan 5 pecahan, yakni 1/20 oz, 1/10 oz, 1/4 oz, 1/2 oz, 1 oz dan
satu-satunya koin emas yang dicetak dengan kadar emas .9999 atau 24K. Emas yang
digunakan untuk mencetak koin emas Kanada haruslah berasal dari tambang di
Kanada. Keistimewaan koin emas Kanada adalah koin-koin ini juga berfungsi
sebagai alat tukar resmi diwilayah undang undang Kanada. Salah satu koin emas
yang banyak diminati sebagai alat investasi adalah koin emas Amerika (America
Gold Eagle Coin) yang pertama kali dicetak pada tahun 1986. Koin emas
Amerika mempunyai empat pecahan yakni 1/10 oz, 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz dengan
kadar emas .9167 (22K) dan emas yang digunakan berasal dari tambang di Amerika.
Koin emas Amerika dicetak dengan nilai muka (face value) $ 5, $10, $25
dan $50 USD. Walau demikian pada saat diperjualbelikan mempergunakan harga
kandungan emasnya. Tahun 2010 koin emas Amerika dengan nilai muka $50 USD - 1
oz diperjualbelikan dengan harga $1.250 USD. Selain bentuk koin diatas ada satu
bentuk koin emas yang populer di negara-negara dengan penduduk mayoritas
muslim, yakni dinar. Dinar mempunyai sejarah panjang sebagai bentuk
alat pembayaran yang sah dan alat investasi. Dimulai dari jaman khalifah Umar
bin Khattab dinar mendapat standarisasi pertamanya yakni mempunyai kadar emas
22K dengan berat 4,25gr. Nilai ini diperoleh dari aturan yang menyatakan
bahwa berat 7 dinar harus sama dengan 10 dirham (koin perak). Karena pada masa
tersebut dinar dipergunakan sebagai alat tukar resmi, maka dinar menggunakan
kadar emas 22K agar kebih kuat dan tidak mudah rusak. Spesifikasi ini kemudian
dibakukan oleh World Islamic Trade Organization (WITO). Sampai saat ini beberapa
negara Timur Tengah seperti Arab dan Maroko serta sebagian negara di Afrika
Utara masih menggunakan dinar - dirham sebagai alat tukar resmi. Saat ini dinar
dipandang sebagai salah satu alat investasi yang tidak berbeda dengan koin emas
lainnya. Di Indonesia koin dinar bersertifikat dicetak dan diterbitkan oleh PT.
Antam. Tbk dengan mengikuti syarat yang telah dibakukan oleh WITO. Spesifikasi
koin dinar adalah sebagai berikut :
Berat : 4.25gr
Kadar : Au (emas) 91.7%
Ag (perak) 8.3%
Diameter : 23 mm
Negara lain yang juga mencetak dan menerbitkan
dinar sebagai sarana investasi
adalah Malaysia. Ada dua badan
terakreditasi yang dapat mencetak dinar, yakni pertama dicetak oleh Bank Negara
Malaysia ( BNM ) dengan nama Kijang Emas dan didistribusikan oleh BNM dan
Maybank. Kedua adalah Kelantan Coorperation Berhad ( KCB ) dengan nama Dinar
Kelantan, didistribusikan oleh Ar- Rahn dan KCB. Walaupun desain cetak dinar
berbeda satu sama lain (baik dari PT. Antam Tbk, KCB maupun BNM) koin dinar
selalu mempunyai spesifikasi yang sama dan disertai sertifikat keaslian. Bagi
umat muslim memiliki dinar tidak semata-mata sebagai sarana investasi. Dinar
juga berfungsi sebagai alat pembayaran zakat dan mas kawin sebagaimana
yang diatur dalam Al-Quran. Dinar juga berfungsi sebagai bentuk tabungan
terutama untuk keperluan naik haji. Selain itu kadang kala dinar juga dapat
berfungsi sebagai alat tukar walaupun tidak dijamin oleh undang-undang karena
nilai intrinsik dinar adalah emas yang diterima secara luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar