Jumat, 22 Juni 2012

Mengapa Berinvestasi Dalam Emas Logam Mulia?


Pertanyaan pertama yang menggelitik adalah mengapa emas? Dari begitu banyak portofolio investasi mulai dari saham, kepemilikan surat berharga, tabungan berjangka (deposito), properti - real estate hingga forex, apa yang menarik dari investasi emas logam mulia? Sejarah mencatat tidak ada komoditas yang mempunyai daya tarik universal seperti emas. Daya tarik ini meningkat seiring dengan ketidakpastian kondisi makroekonomi, geopolitik dan resiko akibat dari sistem ekonomi kita. Namun setidaknya ada 5 alasan mengapa investasi emas logam mulia adalah bentuk investasi terbaik.

1. Emas logam mulia adalah komoditas langka.
Dengan segala kecanggihan teknologi abad 21, emas masih sangat sulit ditemukan. Sebagai komoditas yang pergerakan harganya ditentukan oleh permintaan - penawaran, kondisi kelangkaan ini menjamin kenaikan harga emas setiap tahunnya. Data dari tradingstock.me menunjukkan bahwa suplai emas dunia pada tahun 2010 relatif sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni berkisar 2,600 metric tons. Padahal permintaan akan emas naik dengan rata-rata pertumbuhan sebanyak 46% (sekitar 3,600 metric tons per tahun). Selisih antara permintaan dan penawaran inilah yang menyebabkan harga emas naik dengan cepat. Diperkirakan dengan meningkatnya standar hidup masyarakat (terutama negara seperti India) ketidakpastiaan ekonomi makro dan tekanan kebijakan ekonomi (seperti pada saat resesi Amerika tahun 2009 - 2010) telah meningkatkan animo kepemilikan emas.

2. Emas tidak dapat diciptakan dan dikontrol oleh pemerintah.
Kekuatan emas yang sesungguhnya adalah kenyataan bahwa harga emas sangat sulit dimanipulasi oleh pemerintah atau kekuatan politik. Saham, kepemilikan surat berharga bahkan kurs mata uang dapat dimanipulasi oleh pemerintah melalui kebijakan moneter. Uang kertas dengan mudah kehilangan nilainya bila terjadi perubahan kebijakan ekonomi. Seperti yang terjadi pada tahun 1959 saat pemerintah Indonesia melakukan kebijaksaan sanering yang kemudian dikenal dengan istilah " politik pengebirian uang " dimana uang Rp. 500 dan Rp 1000 dipotong nilainya hingga tinggal 10%. Uang Rp 500 menjadi Rp 50 sementara uang Rp 1000 menjadi Rp 100. Karena alasan seperti inilah maka uang kertas dipandang gagal sebagai instrumen penyimpan kekayaan. Walaupun pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh banyak hal seperti harga minyak dunia, tingkat suku bunga bank, stabilitas politik, sampai pergerakan kurs mata uang asing, tetapi faktor paling utama tetap bergantung pada penawaran - permintaan.

3. Emas merupakan lindung nilai terbaik melawan inflasi.
Ada sebuah kisah yang menunjukkan bagaimana emas mampu bertahan melawan inflasi. Dikisahkan berdasarkan hadits HR. Bukhari bahwa Rasulullah saw memberikan uang satu dinar pada Urwah agar dibelikan seekor kambing. Dari kisah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seekor kambing setara dengan satu dinar. Sementara satu dinar = 4.25gr emas 22K. Di tahun 2011 harga 1 dinar berkisar Rp 1.850.000. Dengan uang sejumlah itu kita bisa membeli seekor kambing juga. Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa daya beli emas tidak berubah selama beratus-ratus tahun. Sementara uang kertas kehilangan daya belinya sedikit demi sedikit. Kita tentu masih ingat lagu kanak-kanak di tahun 80an berkisah tentang semangkuk baso berharga 200 rupiah. Pada tahun 2011 kita sudah semakin jarang menemukan komoditas yang dapat dibeli dengan uang Rp 200. Setiap negara mempunyai kisah yang sama tentang bagaimana emas menjadi instrumen melawan inflasi. Grafik disamping menggambarkan perbandingan antara tingkat inflasi dengan perubahan harga emas logam mulia di negara Amerika Serikat dengan rentang waktu 1975-2009. Selama lebih dari 10 tahun terakhir harga emas mampu mengatasi tingkat inflasi.

4. Investasi emas sebagai diversifikasi portofolio investasi
Pada umumnya orang berinvestasi dalam bentuk saham dan kepemilikan surat-surat berharga. Kedua bentuk investasi ini memiliki tingkat resiko yang tinggi. Sementara resiko investasi emas logam mulia termasuk rendah. Dengan menambahkan investasi emas logam mulia pada portofolio, Anda telah memberikan perlindungan resiko yang mungkin timbul akibat fluktuasi, tekanan ekonomi dan perubahan kebijakan moneter pada aset Anda yang lain. Emas memiliki resiko investasi paling rendah karena ia termasuk salah satu aset yang tidak mengandalkan pihak lain dalam hal tingkat pengembalian investasi. Statistik membuktikan bahwa portofolio yang mengikutsertakan emas seringkali lebih tahan terhadap tekanan ekonomi dibanding yang tidak.

5. Emas adalah mata uang yang sesungguhnya.
Suatu komoditas bisa jadi berharga di negara asal namun dipandang rendah nilainya di negara lain. Begitu pula dengan mata uang. Selalu ada preferensi nilai yang berbeda terhadap satu komoditas. Mata uang poundsterling dinilai lebih tinggi dibanding mata uang rupiah. Anggur Saxum lebih berharga dibanding Anggur Clos des Papes. Hal ini tidak berlaku untuk emas. Tidak peduli emas tersebut ditambang di Afrika atau di Amerika, tidak peduli akan di jual di China atau di Rusia, nilai emas tidak berubah. Emas adalah mata uang universal, karena dimanapun Anda berada, emas tetap berharga. Itulah sebabnya pihak militer Amerika Serikat membekali tentaranya dengan emas logam mulia sehingga apabila mereka terdampar, mereka dapat menukarkan emas dengan bahan makanan dan obat-obatan. Emas merupakan fondasi portofolio investasi terbaik karena alasan-alasan diatas. Secara teori semakin besar resiko sebuah bentuk investasi maka semakin besar tingkat pengembaliannya. Tetapi tidak berlaku dalam kasus investasi emas logam mulia karena investasi emas logam mulia mempunyai tingkat resiko yang rendah namun tingkat pengembalian investasi yang cenderung naik dari tahun ke tahun. Dalam portofolio investasi, emas menawarkan asuransi terhadap fluktuasi ekonomi. Tetapi alasan paling utama adalah emas merupakan instrumen lindung nilai terbaik yang pernah ada. Kestabilan daya beli emas telah teruji selama beratus-ratus tahun. Dimasa sulit, pergolakan politik, tekanan ekonomi dan bencana alam, manusia secara konsisten mencari perlindungan investasi dalam bentuk emas logam mulia. Jika demikan adanya, mengapa tidak mulai berinvestasi emas logam mulia dari sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar